1/4/2023 0 Comments Buku PAI perguruan tinggi.pdfIni menggairahkan dan memicu penulisan dan produksi terus-menerus. Ini menuntut ketersediaan literatur keislaman di toko-toko buku, baik offline maupun online, di perpustakaan-perpustakaan, dan pameran-pameran buku. Ini juga bermakna ketersebaran literatur-literatur itu, bukan hanya dalam makna spasial, tapi juga dalam makna intelektual. Berkembangnya pemikiran dan gerakan Islam telah memunculkan bukan hanya medan pengaruh dan kontestasi antarkelompok Islam, tetapi juga pasar yang lebih luas bagi buku-buku, majalah-majalah, dan media online keislaman. Sedangkan pembahasan tentang transmisi dikaitkan dengan tindakan atau aktivitas diakses atau dikonsumsinya literatur keislaman, seperti bedah buku, Rohis, LDK, pengajian, organisasi siswa, dan mahasiswa Muslim. Pembahasan sirkulasi di sini dikaitkan dengan lokus atau tempat ketersediaan literatur, seperti toko buku, pameran buku, toko online, perpustakaan, dan lain-lain. In addition, new Islamist literature also gives different and contesting ideas of the ideal Muslim youth today.īab ini mengkaji bagaimana literatur-literatur keislaman itu sampai kepada para pembacanya, terutama kaum muda, khususnya siswa dan mahasiswa, dan bagaimana literatur itu bersirkulasi dan ditransmisikan di kalangan mereka. Moreover, the packaging and aesthetic of the books are more attractive and filled with illustrations, making them popular among millennial Muslims. If in the 80s and 90s Islamic literatures that attracted Muslim youth were ideologically-toned and filled to the brim with jargons like ”Islam is the solution” and others, then Islamic literatures that currently attract millennials are books of motivation, self-help and ’storytelling’ genres presented in the forms of novel, popular writing, and comic. This chapter has shown a shift in Islamic literature in Indonesia from the translated version of Islamist thinkers such as Sayyid Qutb, Hasan Al-Banna, Al-Maududi, Ali Shariati, Taqiyyudin An-Nabhani, to works that appropriate those Islamist ideas into new contexts relatable to the Indonesian society. Meanwhile, the discussion on transmission will be attributed to the acts of accessing and consuming Islamic literature, such as book discussions, student activities, and communal Al-Quran reading. The discussion on circulation herein will be attributed to the locus of availability of the literature, such as bookstores, book fairs, online stores, libraries, etc. This chapter discusses how Islamic literature has been distributed to its readers, especially young students, and the circulation and transmission processes involved in it in Indonesia.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |